Wayang Kulit Bali
Wayang Kulit Bali
Wayang kulit mungkin tidak asing lagi terdengar di telinga kita, yup... wayang kulit adalah seni tradisional khas indonesia. Wayang kulit memiliki arti bayang jadi pementasan seni ini hanya menampilkan bayangan dari wayang tersebut yang dilihat melalui kelir, biasanya untuk memperlihatkan bayang wayang tersebut Dalang menggunakan blencong namun, seiring perkembangan zaman sekarang banyak pertunjukan wayang menggunakan lampu listrik, karena cara penggunaannya yang mudah. di Bali,karena kepercayaan masyarakatnya sangat kental,ada juga wayang yang dipasupati dan apabila ingin mengambil/memainkannya ada mantra-mantra khususnya. nah.. sekarang kita akan membahas tentang Wayang Kulit Bali.
Wayang Kulit bali tidak jauh beda halnya dengan wayang kulit di daerah lain, cuma wayang kulit bali mempunyai ciri khas dan fungsi yang berbeda-beda. wayang kulit bali menggunakan gerakan khusus (pakem) dalam memainkannya, sama halnya seperti tarian bali dan wayang kulit yang terkenal di bali ialah dari daerah Belayu,Tabanan dengan nama sanggar CenkBlonk yang didalangi oleh I Wayan Nardayana. gambar wayang kulit diatas adalah salah satu fungsi yang pertama yaitu sebagai hiburan dimana dalam pementasannya tidak menggunakan sarana khusus (Banten gede/Bebangkit). Pementasan wayang ini menggunakan kelir,batang pisang,blencong/lampu listrik, dan ada juga menggunakan efek-efek suara modern. wayang ini biasanya diiringin dengan Gender ditambah dengan Gamelan bebarongan atau Semar Pagulingan dan wayang ini biasanya menceritakan Parwa.
Sekarang fungsi kedua dari wayang kulit bali yaitu sebagai pelengkap sarana upacara Dewa Yadnya atau Manusa Yadnya,biasanya wayang ini sebelumnya sudah dipasupati Dalam pelaksanaan dewa yadnya wayang ini disebut dengan nama Wayang lemah. disebut demikian karena pementasannya tidak menggunakan kelir,blencong/lampu melainkan menggunakan dua batang pohon Dapdap yang di tancapkan di kedua sisi batang pisang dan ditengahnya diikatkan dengan benang Tridatu (tiga warna, Merah,Putih,Hitam) dan dipentaskan saat matahari masih bersinar (Lemah), wayang ini biasanya dipentaskan saat Wali (puncak acara di sebuah pura) tiba dengan menggunakan banten/sarana khusus dan diiringi oleh Gender saja. wayang ini menceritakan tentang Parwa. Selanjutnya dalam manusa yadnya,wayang ini disebut dengan nama Wayang Sapuh leger . Wayang ini menceritakan kisah Sang Hyang Kumara yang ingin dimakan oleh Bhatara Kala. Biasanya wayang ini dipentasakan saat ada seseorang yang lahir (otonan) di Wuku Wayang.
Dan sekarang tentang perbedaan wayang kulit bali dengan wayang kulit jawa.(gambar diatas adalah tokoh Bima. Kiri = Bali. Kanan = Jawa). Dalam wayang kulit bali Gelungan Supit urang yang dipakai tidak terlalu melengkung seperti wayang jawa. pada wajah wayang jawa hidung bima terlihat lebih panjang daripada wayang bali. untuk wayang jawa penyangganya lebih panjang dan berliuk-liuk karena ukurannya lebih besar sedangkan wayang bali penyangganya lurus. Persamaan keduanya yaitu dalam kamen/sarungnya sama-sama memakai motif kotak-kotak tiga warna (poleng) dan sama-sama terbuat dari kulit sapi.
itulah tadi sedikit pemaparan tentang Wayang Kulit Bali oleh saya, semoga Tradisi - tradisi di Indonesia tetap terjaga, Namaste.
Komentar
Posting Komentar